Ada beberapa jenis cacing pita, yakni cacing pita anjing ( Taenia Echinococcus), kemudian cacing pita babi (Taenia Solium) dan cacing pita sapi (Taenia Saginata). Dikatakan cacing pita karena panjang dan bentuk tubuhnya menyerupai pita. Kepalanya kecil dan terdapat kait sebagai alat untuk melekatkan dirinya pada dinding usus. Badannya beruas dan setiap ruas dapat mengeluarkan telur yang cukup banyak.
Gejala
Cacing pita sering ditularkan melalui makanan daging yang tidak/kurang masak/matang. Penyakit ini paling sering diderita oleh anak-anak. Perut penderita membusung, anak jadi cengeng dan selalu lapar, kadang timbul demam dan muntah.
Pengobatan
Ada beberapa resep yang dapat digunakan sebagai pengobatan, anda dapat menyesuaikan kemudahan dalam memperoleh bahan.
- Kulit Delima putih 5 jari. Dicuci dan dipotong-potong, lalu direbus dengan 2 gelas air hingga mendidih kira-kira 10 menit. Setelah itu, air rebusan didinginkan lalu disaring. Minumlah air rebusan tersebut beserta madu murni 2 sendok makan. Lakukan 1 kali sehari pada malam sebelum tidur.
- Biji labu merah 400 biji, dicuci dan digiling halus. Seduh dengan air panas sebanyak 1 gelas, tambahkan madu murni 2 sendok makan. Hangat-hangat kuku diminum, 1 kali sehari pada malam hari.
- Daun trembuku 1/4 genggam, mungsi arab 1 sendok teh, bawang putih 3 butir, biji labu merah 100 biji, gula aren 3 jari. Semua bahan ditumbuk dan direbus dengan 2 gelas air hingga tinggal 3/4-nya. Sesudah mendidih, air rebusan didinginkan kemudian disaring. Minumlah 1 kali sehari sebelum tidur.